Restorasi, Gagasan Memajukan Bangsa Bukan Rebut Kuasa Bermodal Hawa Nafsu

Share with:


Gagasan besar Restorasi Indonesia yang diperjuangkan Partai NasDem merupakan langkah nyata untuk mencapai tujuan dan cita-cita para pendiri Bangsa Indonesia. Hal ini diungkapkan Willy Aditya Ketua DPP Partai NasDem Bidang Media dan Komunikasi Publik di acara terbaru ‘Ngopi Sore’ Ngobrol Pintar Soal Restorasi yang disiarkan langsung setiap hari Rabu pukul 15:00 WIB di website partainasdem.id.

“Restorasi ini dua titik pijaknya, yang pertama adalah mengembalikan jati diri kita sebagai orang Indonesia, yang kedua adalah penguasaan ilmu pengetahuan, sebab setiap perubahan di muka bumi ini dilandasi oleh ilmu pengetahuan,” jelas Willy.

Dalam program yang digagas Media Center DPP NasDem itu Willy melanjutkan, dalam rangka mewujudkan cita-cita restorasi Indonesia dibutuhkan peran kekuasaan dan negara, menurutnya restorasi berbeda dengan reformasi dan revolusi yang bisa bekerja di luar pemerintahan, restorasi mutlak dieksekusi dari dalam pemerintahan.

“Partai NasDem harus menang agar Restorasi Indonesia itu bekerja secara totalitas, kita baru 36 kursi dan 3 menteri. Kita belum jadi faktor yang dominan,tapi kita punya kesepahaman dengan pemerintahan Jokowi-JK itu benar,” tutur Willy.

Lebih jauh Willy menuturkan, bahwa proyek besar pembangunan nasional menuju Indonesia yang adil dan makmur selalu terputus oleh peristiwa politik, seperti halnya pembangunan karakter di era Soekarno dan pembangunan nasional di era Soeharto yang terputus oleh peristiwa politik.

Partai NasDem kemudian hadir untuk mengkolaborasikan dua model pembangunan terdahulu yang hari ini sebenarnya telah dijawab oleh Presiden Joko Widodo dengan melakukan pembangunan infrastuktur yang masif disertai dengan program revolusi mental.

“Pertarungan kekuasaan itu bukan pertarungan hawa nafsu untuk merebut kekuasaan, tapi pertarungan gagasan, gagasan untuk memajukan kehidupan bangsa dan negara. Restorasi jadi tawaran untuk menjadi Indonesia maju,” tegas Willy.