Kurtubi: Pembangunan PLTN sudah Mendesak Bagi Indonesia

Share with:


Jakarta – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia dipandang sudah mendesak. Keberadaannya dipandang penting untuk mengejar beberapa ketertinggalan di beberapa sektor sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi. Pembangunanannya bahkan harus dalam skala besar.

“Indonesia harus segera memulai membangun PLTN skala besar untuk mengejar ketertinggalannya dan mempercepat pertumbuhan ekonomi,” kata Kurtubi saat diwawancara hari ini, Selasa (11/8).

Anggota Komisi VII ini menjabarkan, saat ini rasio elektrifikasi Indonesia secara nasional masih sekita 85 persen. Sementara konsumsi listrik per kapitanya masih sangat rendah, yakni sekitar seperlima dari Malaysia, yang per 2014 kemarin mencapai 4.246 kwh.

Konsumsi listrik per kapita yang rendah ini, menurut Kurtubi memengaruhi iklim investasi di Indonesia. “Investasi (di Indonesia) terhambat karena listrik yang kurang,” ujarnya.

Legislator asal NTB ini mengaku sudah mendesak perubahan aturan terkait PLTN ini kepada pemerintah.

“Sehingga saya yang newakili Fraksi Nasdem di Komisi VII sudah mendesak Pemerintah untuk menghapus ketentuan dalam Kebijaksanaan Energi Nasional (KEN) yang menempatkan PLTN sebagai opsi terakhir. PLTN skala besar harus segera dimulai, bukan sebagai opsi terakhir,” tegasnya.

Terkait lokasi yang tepat bagi Indonesia, Kurtubi berpandangan, “Lokasi PLTN bisa dibangun di Kalteng dan listriknya dialirkan lewat kabel bawah laut ke pulau Jawa.”

Sejauh ini, Malaysia tengah menyiapkan pembangunan PLTN miliknya di pulau Kalimantan. Hal ini telah mengundang sejumlah reaksi dari berbagai pihak.