Reses Amelia Anggraini

Share with:


Kegiatan reses di masa turun ke daerah bagi anggota dewan kali ini tertuju ke daerah Kebumen, Jawa Tengah. Bagaimana pula sepak terjang anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem, di daerah yang dulu konon kesohor sebagai lumbung pangan Mataram ini? Jamaknya, pangan yang berlimpah di suatu daerah tentu asumsinya paralel dengan baiknya mutu kesehatan masyarakatnya.

Apakah demikian adanya? Amelia Anggraini, politisi perempuan dari Fraksi NasDem sangat fokus dalam memantau kualitas kesehatan masyarakat, khususnya di Kabupaten Kebumen yang menjadi daerah pemilihannya. Amelia, begitu ia biasa disapa, memang duduk di komisi IX, yakni komisi dengan bidang kesehatan. Dalam reses kali ini, perempuan berkacama itu begitu serius menyimak penjelasan dari stakeholder di Dinas Kesehatan Kebumen yang ditemuinya dalam kunjungan kali ini.

Reses kali ini sangat dimanfaatkan oleh Amelia untuk mengetahui detil persoalan kesehatan di daerah. Bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, dr. Rini Kristiani, Amelia mendapatkan banyak masukan dalam tatap muka tersebut. Dinas Kesehatan Kebumen pun mengusulkan kebutuhan tenaga kesehatan agar terwujud pelayanan kesehatan yang berkualitas dan memadai, yakni 32 orang dokter, 7 orang dokter gigi, 149 orang bidan, dan 99 orang perawat.

Jumlah tenaga kesehatan itu untuk memenuhi kekurangan tenaga kesehatan di Puskesmas, bidan desa, hingga di rumah sakit. Dari kunjungan di hari Jumat tanggal 13 Maret lalu itu, Amelia mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kebutuhan yang sangat mendesak atas tenaga medis di daerah. Yang tentu saja akan sama halnya dengan daerah lain, barangkali bisa lebih dari itu di daerah yang jauh terpencil dan belum berkembang.

Bersama Amelia dan Kepala Dinas Kesehatan Kebumen dr. Rini Kristiani, juga turut serta para pejabat struktural di jajaran Dinkes Kebumen. Hadir pula anggota DPRD Kebumen dari Partai NasDem, Tunggul Jaluaji dan Musito. “Karena masih kekurangan dokter, saat ini dokter yang menjabat kepala Puskesmas juga merangkap sebagai tenaga fungsional,” ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Suprayitno.

Suprayitno menambahkan, Pemkab Kebumen membutuhkan tenaga kesehatan, apalagi saat ini, Pemkab Kebumen sedang mendirikan Rumah Sakit Tipe C di Prembun yang akan dioperasikan pada tahun 2016. Belum lagi peningkatan Puskesmas rawat jalan menjadi Puskesmas rawat inap membutuhkan tambahan tenaga kesehatan. Dalam kesempatan itu, sejumlah program kerja maupun aspirasi disampaikan oleh pejabat di jajaran Dinas Kesehatan.

Tak ketinggalan, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Pujo Trimakno menanyakan realisasi remunerasi bagi profesi dokter. Ia mengingatkan bahwa beban dokter semakin meningkat. Selain itu, melalui Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK), Tri Anggorowati terungkap pihaknya kekurangan alat fogging untuk mencegah DBD. Saat ini hanya terdapat dua alat fogging, karena tahun 2014 lalu tidak mendapatkan alokasi dari pemerintah pusat maupun provinsi.

Banyaknya aspirasi yang muncul saat itu, tentu sangat diharapkan menjadi dasar terwujudnya gerakan perubahan di bidang kesehatan yang dapat disuarakan oleh kader Partai NasDem di Senayan. Bersama Amelia Angraini Anggota Komisi IX DPR RI, semoga semakin meneguhkan langkah ke depan menuju terjaminnya kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya wilayah Kebumen.